Makna ornamen pada Pendopo Manggala Parasamya II Pemda Bantul

Pendopo adalah bangunan yang luas terbuka (tanpa batas atau sekat), terletak di bagian depan rumah, disediakan untuk pertemuan, rapat, serta keperluan lain yang ada hubungannya dengan keperluan masyarakat menurut KBBI.

Struktur ini kebanyakan dimiliki oleh rumah besar atau keraton, bahkan masjid-masjid ber-arsitektur asli Nusantara juga banyak yang memiliki pendopo. Letak pendopo biasanya berada di depan ndalem (bangunan utama tempat tinggal penghuni rumah). Pendopo biasanya berbentuk bangunan tanpa dinding dengan tiang atau pilar yang banyak. Adapun fungsi utama dari pendopo adalah sebagai tempat menerima tamu. Namun, karena pendopo biasanya luas, bangunan ini difungsikan pula sebagai tempat pertemuan, latihan tari atau karawitan, rapat warga, dan sebagainya. (Wikipedia, 2022).

Pada masa sekarang bangunan Jawa masih sering kita jumpai. Dari penerapan bentuk bangunannya, ornamen-ornamen, serta pengembangan desain menuju semi modern lainnya. Bangunan-bangunan Jawa tersebut bisa dijumpai di desa-desa karena masih cukup banyak yang menerapkan gaya bangunan Jawa pada daerah desa, terutama di Yogyakarta. Pendopo yang berada di desa-desa memiliki ukuran kecil, karena perencanaan tersebut mengikui kebutuhan bangunan. Bangunan Jawa yang pasti bisa dijumpai berada di komplek-komplek kantor Desa/Kecamatan/Kabupaten/Kota, akan tetapi banyak masyarakat yang sudah menngganti material bahan bangunan Jawa tersebut dikarenakan susah dan mahal untuk menggunakan material asli(kayu dengan kualitas tinggi).

Bangunan Pendopo Manggala Parasamya II Pemda Bantul adalah salah satu bangunan yang menerapkan gaya tradisional Jawa Joglo, akan tetapi dikembangkan semi modern dengan menghilangkan Saka Guru, yang berada di area tengah bangunan. Sehingga di area tengah bangunan terdapat ruang yang sangat luas. Selain bentuk bangunan yang menyerupai Joglo, bangunan ini memiliki beberapa ornamen yang menghiasi kolom, balok dan langit-langit atap di area tengah, sehingga kesan bangunan Jawa ditampilkan pada ornamen dan bentuk bangunan tersebut.

Bangunan ini memiliki fungsi sebagai gedung serbaguna untuk penyelenggaraan acara Pemerintahan Kabupaten Bantul maupun dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk kegiatan bersifat publik.

Foto-foto bangunan yang kami dokumentasikan.


Tampak visual dari bangunan pendopo, dengan view perspektif, terlihat pendopo ini memiliki kesamaan dengan pendopo Joglo pada umumnya. Akan tetapi pada bagian tengah bangunan tidak memiliki saka guru, sehingga tidak bisa dikategorikan bangunan Joglo, karena sebuah bangunan Joglo harus memiliki saka guru(dibaca soko guru dalam Bahasa Jawa) yaitu sebuah tiang pendukung yang berada di area tengah bangunan untuk menyangga. Namun apabila dilihat dari luar, pendopo ini menghadirkan nuansa bangunan gaya arsitektur tradisional Joglo. Selain itu ornamen-ornamen yang mendukung visualisasi banggunan Joglo di pendopo ini.

Gambar di atas merupakan visual dari kolom bangunan pendopo. Pada kolom tersebut terdapat beberapa macam ornamen. Ornamen pertama (dari atas) terdapat ornamen dengan motif geometris yang berbentuk segitiga yang bersebelahan sama besar di area atas dan bawah. Motif geometris segitiga tersebut terisi dengan ornamen-ornamen flora yang memenuhi area tersebut. Ornamen kedua terdapat motif wajikan(area tengah), yang berisi ornamen bunga. Pada bagian umpak terdapat pula ornamen yang menyerupai bentuk tumbuhan/bentuk mahkota.

 


Merupakan bagian bangunan pendopo di balok. Ornamen pada balok ini sama dengan ornamen yang ada di kolom, yaitu motif geometris dan motif wajikan yang masing-masing memiliki isi ornamen flora/tumbuhan. Perbedaanya hanya pada ukuran ornamen.

Gambar tersebut merupakan area langit-langit pendopo, lebih tepatnya pada bagian tengah atau pusat langit-langit. Pada area ini terdapat ornamen flora/tumbuh-tumbuhan yang mengelilingi area kotak tersebut. Pada bagian tengah terdapat ornamen menyerupai bentuk matahari.

Dari beberapa ornamen yang diterapkan pada bangunan Pendopo Manggala Parasamya II Pemda Bantul kebanyakan adalah ornamen flora atau tumbuhan, hal itu menggambarkan atau menerapkan salah satu semboyan Kabupaten Bantul yaitu “Ijo Royo-royo” yang memiliki makna di musim apapun daerah Bantul itu akan tetap rindang, maka dari itu unsur ornamen tanaman diterapkan pada bangunan pendopo tersebut.

Akhir kata, terima kasih sudah membaca, jangan lupa share blog ini jika bermanfaat, agar semakin banyak yang mengetahui kemanfaatan dari blog ini😊

Jangan lupa mampir ke akun instagram kami!
www.instagram.com/budak_desain/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Ruang Sisa Pada Rumah

Masjid Gedhe Kauman, Masjid yang menjadi Simbol Budaya Yogyakarta